Dengan pangkat yang lebih tinggi, akan datang dengan tanggungjawab yang lebih besar pula. Mungkin itulah kalimat yang paling pas untuk menggambarkan Pemantapan Anggota Biasa (AB) HMJF 2017. AB merupakan jenjang pendidikan terakhir setelah Anggota Muda (AM) dari sistem pendidikan yang ada di HMJF. Satu orang AM telah gugur selama empat bulan perjalanan menuju ke jenjang AB menyisahkan dua orang, Alfrizal dan Irfan. Karena memang perjuangan yang dibutuhkan untuk menuju AB lebih berat dibandingkan ketika menuju AM.
Berbeda dengan pemantapan AM, pemantapan AB hanya dilaksanakan selama dua hari. Namun, masih sama dengan tahun sebelumnya pemantapan AB kali ini juga dilaksanakan di Bedengan, Dau. Dengan panitia yang berjumlah enam orang, dan peserta yang berjumlah dua orang, menjadikan jumlah panitia lebih banyak dibandingkan peserta. Namun hal tersebut tidak menghilangkan semangat dari peserta dan panitia dalam melaksanakan kegiatan pemantapan ini.
Pemantapan AB dilaksanakan pada saat weekend yaitu pada hari sabtu dan minggu. Upacara pemberangkatan dilaksanakan pada hari sabtu siang dihadiri oleh peserta, panitia, DPO II Imam Ghozali, dan pembina HMJF Iskandar Ladamay. Upacara berlangsung sekitar lima belas menit yang kemudian langsung dilanjutkan dengan pemberangkatan.
Perjalanan menuju bedengan membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Udara dingin langsung menyambut ketika tiba di bedengan. Tanpa menunggu waktu lagi panitia dan peserta segera membangun tenda. Isho menjadi agenda kegiatan setelahnya.
Selagi peserta ishoma, panitia menyiapkan pos jurnalistik dan fotografi yang akan dilalui oleh peserta. Pos ini bertujuan untuk memperdalam ilmu jurnalistik dan fotografi. Masing-masing peserta mendapatkan jatah satu jam di tiap-tiap pos. Kegiatan ini berlangsung selama dua jam yang dilanjutkan dengan ishoma hingga pukul 19.00 WIB.
Inti dari kegiatan pemantapan ini sebenarnya adalah sharing. Sharing ini bertujuan untuk membahasa bagaimana para calon AB mebawa HMJF kedepannya. Para calon AB kemudian memulai sharing dengan memberikan pandangan mereka tentang apa arti AB bagi mereka. Masing-masing peserta mulai memberikan pendapatnya. Keduanya setuju bahwa AB merupakan suatu bentuk tanggungjawab yang baru. Sharing berlangsung hingga pukul 23.00 WIB yang ditutup dengan wejangan dari DPO II HMJF Imam Gozhali. Tebalnya kabut malam membuat beberapa panitia memutuskan untuk tidur duluan. Sementara yang lain masih melanjutkan dengan jagongan hingga kantuk menerjang mereka.
Dinginnya udara pagi membangunkan panitia. Hari yang ditunggu akhirnya telah tiba. Hari dimana prosesi pemantapan AB akan dilakukan. Sebelum prosesi, panitia telah menyiapkan beberapa games untuk dimainkan peserta. Semua games dilaksanakan secara bersamaan. Mulai dari mengumpulkan puzzle, berfoto dengan pengunjung, dan menghapal kalimat.
Tak terasa waktu dua jam telah berlalu. Peserta telah menyelesaikan games yang diberikan oleh panitia. Kini waktunya untuk melaksanakan prosesi. Peserta diperintahkan untuk berendam disungai terlebih dahulu sebelum menyusuri sungai ke hulu. Peserta mnyusuri hulu sungai sampai ditempat yang telah ditentukan oleh panitia satu persatu. Dimulai dengan Irfan dan disusul oleh Alfrizal.
Sesampai di hulu sungai peserta diharuskan untuk mencari emblem AB yang tertera nama mereka. Tidak membutuhkan waktu lama bagi keduanya untuk menemukan emblem tersebut, dikarenakan air sungai yang memang lagi surut. Prosesi dilanjutkan dengan pembasuhan wajah peserta menggunakan air kembang dan pemasangan Pakaian Dinas oleh DPO II HMJF yang telah di lengkapi dengan emblem AB. Prosesi dilanjutkan dengan upacara. Dengan berakhirnya upacara, maka berakhir pula rangkaian prosesi pemantapan AB 2017
Acara selesai sekitar pukul 11.00 WIB. Saat panitia sedang bersiap untuk mengemasi barang-barang, hujan deras tiba-tiba mengguyur bumi perkemahan bedengan. Rencana untuk segera pulang harus tertunda sekitar dua jam lamanya. Kejadian ini bisa dibilang cukup memorable karena tempat kita mendirikan tenda terkena banjir. Kami tidak bisa berbuat apa-apa selain menertawakan kondisi yang sedang terjadi.
Segera setelah hujan reda kami segera melanjutkan mengemasi barang-barang. Tanpa menunggu waktu lama, setelah berkemas kami segera pulang menuju kampus tercinta, Unuversitas Kanjuruhan Malang. Dengan harapan semoga selama perjalanan tidak terjadi hujan.