Kampanye Terbuka Pemira BEM 2018 Dimulai

Jajaran panitia dalam kampanye terbuka calon Presiden mahasiswa dan wakil Presiden mahasiswa di Universitas Kanjuruhan Malang (14/12).

Memasuki akhir tahun, mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) dihadapkan dengan persiapan menyongsong gelaran pesta demokrasi ala mahasiswa, yaitu PEMIRA untuk memilih presiden dan wakil presiden mahasiswa. Pada tahun ini, sedikitnya terdapat tiga pasangan calon (paslon) yang akan meramaikan bursa pemilihan presma serta bersaing memperebutkan 6 ribu suara mahasiswa Unikama saat hari pencoblosan 27 Desember nanti.

            Sesuai rangkaian Pemira yang sudah ditetapkan oleh KPU-U, pihaknya menyelenggarakan agenda kampanye terbuka pada jumat, (14/12) di lapangan rektorat Unikama. Acara ini dihadiri oleh ketiga paslon dan beberapa partisipan dari masing-masing paslon. Pada kesempatan ini, Ketua KPU-U, Keny Gainau berkesempatan membuka acara ini dengan sambutannya. Menurut penuturan Keny, dalam kampanye terbuka ini ketiga paslon akan menyampaikan visi-misi dan orasi politik. “Penyampaian visi-misi itu penting agar dapat diketahui oleh mahasiswa yang hadir.”, ujarnya. Mahasiswa semester 3 ini juga menambahkan dalam kampanye ini juga akan diadakan sesi tanya jawab antara mahasiswa dengan ketiga paslon.

            Sesuai pantaun tim swarahasta HMJF, penyampaian orasi diawali dengan paslon nomor urut 3, Aditia U.K. Walangara dan Prayogi Bagas Andrianto atau Adit-Yogi. Dalam orasinya, Adit menyampaikan bahwa visi-misi yang mereka usung adalah bagaimana semua fungsionaris yang berada di dalam dan di luar kampus bersatu. Salah satu cara yang mereka usulkan adalah dengan membuat festival budaya yang diharapkan nantinya bisa menyatukan semua fungsionaris yang ada di dalam maupun di luar Kampus Unikama. Adit juga menyoroti masalah keberlangsungan organisasi daerah (orda) yang ada di Unikama, paslon ini berharap dari pihak kampus memberikan tempat kepada orda tersebut.

            Berangkat dari Adit-Yogi, Paslon nomor urut dua Fuigansius E. Jemadu dan Asep Agustinus, dalam orasinya menyinggung masalah konflik dualism yayasan di Unikama. “Bukan BEM yang berjuang dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dari semua elemen harus bekerja sama sehingga dapat menemukan solusi dari masalah tersebut.”, tegasnya ketika berorasi. Selain itu paslon yang diusung oleh HMPS Geografi dan SMF Fakultas Hukum ini juga akan memperjuangkan pemerataan sarana dan prasarana disetiap kelas. Berbeda lagi dengan Paslon Nomor Urut satu, Anggriani Ina Jara dan Orsianus Yolan Bendi. Dalam orasinya, paslon yang saat ini tergabung dalam kementrian Kabinet Gotong Royong ini menyinggung masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan uang parkir.

Rendahnya Antusiasme Mahasiswa

Walaupun tetap berjalan, pihak KPU-U menyayangkan dengan sepinya mahasiswa saat acara kampanye terbuka digelar. “Realita dilapangan diseperti yang kami harapkan, tidak banyak mahasiswa yang hadir saat acara ini.” Ujarnya. Keny berdalih bahwa KPU-U sudah menyebar surat undangan keseluruh UKM dan Ormawa yang ada di Unikama. Tak hanya itu agenda ini juga disebar lewat grup daring whatsapp yang diikuti oleh seluruh ketua umum UKM dan Ormawa. Keny berharap saat hari pencoblosan nanti mahasiswa Unikama antusias dalam menggunakan hak suaranya.(Mediani/HMJF)

About the Author: hmjfunikama

HMJF merupakan salah satu UKM yang ada di Universitas Kanjuruhan Malang. Berdiri sejak 10 Juni 1989. HMJF berkecimpung dibidang Fotografi dan Jurnalistik. Sebuah tempat untuk membentuk karkater, kepribadian dan pengembangan bakat, minat, serta kreativitas.

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *