GREBEK SATU SURO DI GUNUNG KAWI

GREBEK SATU SURO DI GUNUNG KAWI

GREBEK SATU SURO DI GUNUNG KAWI

Jolen Kodok Dewi Kwan In yang terbuat dari bambu dan sterofoam

Wonosari–Jum’at (17/10). Jelang perayaan Satu Suro masyarakat desa Wonosari tampak sibuk mempersiapkan karya-karya seni menarik yang akan dibawa pada saat perayaan Satu Suro tahun ini (25/10). Tanggal Satu Suro diperingati sebagai hari yang sakral. Perayaan Satu Suro atau Grebek Satu Suro adalah acara rutin tiap tahun yang digelar oleh masyarakat desa Wonosari, Kabupaten Malang. Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa,karena telah memberikan berkahnya untuk awal tahun yang baru. “Biasanya acara Satu Suro dihadiri oleh ribuan orang bahkan puluhan ribu orang dari luar desa Wonosari”,jelas Kuswanto(59) Kepala Desa Wonosari.

Pada perayaan Satu Suro masyarakat desa Wonosari mempersembahkan tumpeng-tumpeng untuk dikirab dari “Gapura bawah”menuju pesarean eyang Djoego dan Imam Soedjono. Hal ini sebagai wujud penyampaian doa dan rasa terimakasih karena dengan adanya pesarean eyang Djoego dan Imam Soedjono mampu meningkatkan perekonomian dan akulturasi kebudayaan Jawa,Islam,dan Cina.

Grebek Satu Suro menampilkan karya seni masyarakat desa Wonosari,salah satunya adalah pembuatan patung atau jolen. Patung yang dibuat kemudian diperlombakan pada saat perayaan Satu Suro,kontingennya sendiri berasal dari masyarakat desa Wonosari. Pada saat ditemui kontingen dari RW 6 sedang membuat “Patung Kodok Kwan In”. Patung atau jolen Kodok Kwan In merupakan patung kodok yang berukuran raksasa dengan tubuhnya yang dikelillingi koin-koin emas.

Kuncoro(25)salah seorang warga yang sedang membuat patung kodok Kwan In mengatakan bahwa kodok Kwan In dianggap sebagai sumber air,dan koin-koin emas melambangkan kemakmuran bagi masyarakat desa Wonosari. Patung yang terbuat dari bambu dan sterofom tersebut nantinya akan diarak pada saat acara berlangsung.

Grebek Satu Suro akan dimulai pada pukul sepuluh pagi. Semua karya seni yang dibuat masyarakat desa Wonosari akan diarak berkeliling desa Wonosari dan puncak perayaan yakni pembakaran Ogoh-ogoh (patung raksasa.red) di lapangan desa, tepatnya sebelah Utara Masjid Imam Soedjono. Pembakaran yang disertai dengan doa agar terhindar dari mala petaka. Perayaan Satu Suro diadakan untuk menarik minat wisatawan yang akan datang ke Pesarean Gunung Kawi. “Tujuan dari perayaan Satu Suro adalah untuk menolak bala dan mengusir kejahatan” ,tambah pria berkumsi tebal tersebut.(Tesa Fransiska,Bs –HMJF)

About the Author: hmjfunikama

HMJF merupakan salah satu UKM yang ada di Universitas Kanjuruhan Malang. Berdiri sejak 10 Juni 1989. HMJF berkecimpung dibidang Fotografi dan Jurnalistik. Sebuah tempat untuk membentuk karkater, kepribadian dan pengembangan bakat, minat, serta kreativitas.

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *