Pahlawan Medis
Foto & teks oleh Sumand
Dian Agung Anggraini (41) begitulah nama lengkap dari dokter asal Sumberpucung, Kabupaten Malang ini. Ibu dari tiga orang anak ini mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ia kerap menggratiskan biaya periksa dan pengobatan kepada pasien yang kurang mampu. Selain kesibukan di kliniknya, dokter Dian juga aktif di beberapa organisasi sosial. Salah satunya BMI (Buruh Migran Indonesia) yang berada di Kab Blitar. Setiap satu bulan sekali beliau datang secara berkala untuk memberikan pemeriksaan gratis dan penyuluhan-penyuluhan di bidang kesehatan.
Sekian banyak aktifitas sosial yang dilakukan semata-mata hanya untuk membahagiakan dan membantu orang lain. “Tuna satak bati sanak” yang artinya “tidak masalah kekurangan dalam hal materi asalkan bisa mendapat banyak saudara”. Kata-kata bijak inilah yang dia aplikasikan dalam dunia medisnya. “Memanusiakan manusia” begitulah mottonya.
Kartini Keluargaku
Foto & Teks oleh Alfrizal
“Ibu, Ibu, Ibu..”, itulah jawaban nabi Muhammad ketika ditanya siapakah orang yang harus diperlakukan dengan baik. Ibu memiliki banyak jasa bagi setiap kehidupan kita. Ibu sosok yang memiliki banyak tanggungjawab untuk mengasuh buah hati dan mengurus rumah tangga. Waktu dan tenaganya Ia relakan terkuras demi kebahagiaan keluarga. seorang Ibu juga dapat menjadi orang yang seakan bisa segalanya, seperti menjadi panutan yang baik bagi anak-anaknya, pun juga dapat memberi motivasi terhadap anggota keluarga kala mendapatkan kesulitan dalam hidup.
Kartini, mungkin sebagian orang Indonesia menganggap bahwa Ia adalah seorang pahlawan wanita. Namun sederhana saja, bagiku pahlawan adalah Ibuku. Fristina (39), Ibuku, menjadi bagian paling penting di keluargaku. Di sela waktu kerjanya, ia tak pernah lupa perannya sebagai Ibu dariku dan adik-adikku. Lelah pasti, namun kasih sayangnya tak pernah kurang padaku. Munajatnya selalu menyebut namaku dan adikku. Bagiku, pahlawan sejati ialah Ibuku.