PESTA NELAYAN PETIK LAUT SENDANG BIRU MALANG

PESTA NELAYAN PETIK LAUT SENDANG BIRU MALANG

PESTA NELAYAN PETIK LAUT SENDANG BIRU MALANGHunting Besar (HB) merupakan program kerja unit kegiatan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Jurnalistik dan Fotografi (UKM HMJF) tahun 2012. Untuk tahun ini hunting dilaksanakan di Sendang Biru, kabupaten Malang. Bukan tanpa sebab memilih tempat itu sebagai tempat tujuan hunting, di tempat tersebut ada kegiatan tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Sendang Biru yaitu syukuran atas hasil yang telah diperoleh. Kegiatan tersebut dinamakan Petik Laut. Acara tersebut dilaksanakan tanggal 27 September, tetapi sebelumnya juga ada rentetan acara petik laut. Seperti, orkes, pentas seni budaya ludruk, panjat pinang, istighosah dan lain-lainnya. Untuk acara puncak tanggal 27 yaitu Larung Sajen yang berlanjut hiburan wayang kulit di malam hari.

Tanggal 25 September 2012, sekitar pukul 14.00 WIB anggota dan pembina HMJF Fahmi Arif Zakaria SH., S.pd., Mpd melaksanakan upacara pemberangkatan HB di depan SMA PGRI 6. Anggota HMJF yang akan berangkat berjumlah delapan orang beserta pembina HMJF.

Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menjadi tempat pemberangkatan setelah acara upacara dilaksanakan, tetapi 300 m perjalanan dari kampus salah satu anggota yang ikut serta dalam HB, Sumayah, mendapat telpon yang menginformasikan bahwa dirinya mendapatkan panggilan kerja dan akhirnya ia pun diantar pulang oleh Agus, anggota yang juga ikut serta dalam HB. Perjalanan tetap dilanjutkan meskipun dengan jumlah orang yang sedikit. Sekitar pukul 19.00WIB rombongan HMJF sampai dipenginapan yang merupakan rumah salah satu warga di Sendang Biru.

Hari pertama dengan jumlah orang yang sedikit semakin membuat anggota yang mengikuti HB bersemangat meskipun pertanggung jawaban atas karya jurnalistik maupun fotografi sangat tinggi. Sekitar satu jam di penginapan rekan-rekan mengadakan koordinasi yang dipimpin oleh Bayu selaku ketua pelaksana untuk membagi tugas. Hasil koordinasi anggota yang berjumlah tujuh orang beserta pembina dibagi menjadi dua tim yaitu tim A dan tim B. Tim A terdiri dari Bayu, Imam, Ully, dan Purwanto dan tim B terdiri dari Agus, Irpan, Rubi dan Fahmi Arif Zakaria SH.SP.d., Mpd yang akrab dipanggil bos oleh anggota HMJF.

Acara pada hari itu ialah ludruk. Tim A dan B siap berangkat dengan tugas yang sudah dipahami. Dari segi fotografinya, tim A lebih ditekankan pada foto candit dan berada dibalik layar antara lain make up pemain ludruk, dll. Sedangkan untuk tim B berada di panggung yang mengabadikan moment pentas budaya ini. Dari segi jurnalistik peliputan dibagi menjadi beberapa aspek di setiap tim tersebut. Pukul 24.00 WIB semua anggota sudah ada di penginapan dan langsung dilanjutkan evaluasi kegiatan, briefing untuk hari esok beserta pembagian penyusunan berita sebelum akhirnya istirahat.

Hari ke-2 (26/9) kegiatan panitia Petik Laut di pagi hari adalah kerja bakti. Untuk kegiatan ini tim A yang menjalankan tugas. Jam 7 setelah selesai makan dan bersiap-siap tim A berangkat tetapi di sekitar lokasi TPI tidak ada aktifitas kerja bakti, akhirnya tim memutuskan untuk hunting umum seputar Petik Laut. Tim kembali ke penginapan setelah hasil dirasa sudah cukup.

Sekitar pukul 10.00 WIB semua anggota berkumpul di penginapan dan langsung evaluasi dan dilanjutkan briefing untuk tim B. Bos, punya usul untuk menu makan siang yaitu ikan tuna goreng. Iuran per orang dilakukan untuk membeli ikan tuna di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Dua anggota HMJF, Bayu dan Irpan, akhirnya berangkat ke TPI. Dua ekor ikan tuna seharga 45.000 yang berukuran sedang ini akhirnya di bawa pulang ke penginapan. Kebersamaan sangat terasa ketika pengolahan ikan atau memasak bersama-sama. Dimulai dengan memotong ikan sampai menggoreng hingga makan bersama dengan menggunakan kertas bungkus sebagai alasnya. Canda dan tawa menghiasi suasana makan siang.

Sekitar pukul 12.00 WIB tim B berangkat hunting panjat pinang yang berada di sekitar TPI. Keceriaan dan keramaian panjat pinang telah diabadikan menjadi suatu karya tulis dan foto oleh tim B. Bukan hanya panjat pinang saja yang diabadikan tetapi acara istighosah di masjid juga acara keagamaan orang nasrani yang berada di gereja tak luput untuk diliput.

Sementara tim B hunting, tim A yang berada di penginapan tidak hanya bersantai ria melainkan menyusun berita atas informasi yang telah didapat. Sekitar pukul 15.00 WIB tim B sampai di penginapan dan dilanjutkan evaluasi untuk hari ke-2. Foto dokumentasi yang di gereja ternyata kurang dan diputuskan pukul 19.00 WIB dua anggota tim B, Irpan dan Rubi, untuk meliput kembali ke gereja. Setelah evaluasi selesai semua anggota istirahat. Terdengar suara adzan maghrib berkumandang semua anggota HMJF sudah bersiap untuk menjalankan ibadah shalat maghrib. Selesai menjalankan ibadah, bos bersama anggota HMJF mempersiapkan makan malam.

Sekitar pukul 19.00 WIB Irpan dan Rubi berangkat ke gereja untuk meliput kegiatan di sana. Sedangkan semua anggota yang berada di penginapan menyusun berita dari data yang telah diperoleh. Pukul 21.00 WIB Irpan dan Rubi sampai di penginapan. Hasil karya yang mereka dapat di sharekan ke anggota lainnya.

Semua anggota sudah berkumpul dan ketua pelaksana memimpin koordinasi untuk hunting dihari esoknya. Pembagian tim dan segala macam teknis peliputan sudah terencana tinggal pelaksanaannya esok hari.

Tak langsung tidur dan istirahat begitu saja para anggota HMJF ini melanjutkan penyusunan berita yang belum terselesaikan. Tengah malam barulah satu persatu mulai masuk kamar untuk istirahat, namun ada juga yang tidur di kursi dan di lantai dengan beralaskan tikar.

Hari ke-3 merupakan hari yang ditunggu-tunggu karena acara puncak Petik Laut yaitu Labuh Semboyo dilaksanakan pada hari itu. Ketika semua anggota bangun tidur mereka langsung mandi dan mempersiapkan sarapan pagi. Acara sarapan tetap seperti sebelumnya yaitu makan bersama dengan beralaskan kertas bungkus.

Pukul 09.00 WIB semua anggota tim A maupun tim B berangkat ke TPI untuk meliput acara Labuh Semboyo. Tetapi sesampai di TPI hanya bangku yang tertata rapi dan dekorasi tempat peresmian yang menghiasi area ini. Kedua tim menunggu lalu lama acara yang sebelumnya dijadwalkan pukul 10.00 WIB oleh kepanitiaan Petik Laut. Pukul 10.30 WIB akhirnya sebagian orang dari tim menuju rumah H. Admo untuk melihat persiapan acaranya karena di situlah tempat persiapan Labuh Semboyo termasuk perahu, dll.

Sesampainya di sana, ternyata tidak banyak orang berkerumun hanya ada beberapa orang memasak. Tetapi perahu sudah siap dan yang menjadi Ny. Roro Kidul sudah siap hanya saja keberangkatannya masih menunggu kedatangan bupati kabupaten Malang.

Tim yang berangkat kerumah H. Admo tidak menyianyiakan waktu begitu saja. Mereka hunting foto persiapan hingga keberangkatan ke TPI. Ketika bupati datang sekitar pkl 13.00 WIB suasana yang semula tidak begitu ramai menjadi sangat meriah dan kapal mulai di angkat dari rumah H. Admo menuju TPI.

Ketika acara pembukaan di mulai, terlihat kapal-kapal nelayan memenuhi bibir pantai bersiap membawa berbagai hasil alam untuk dilarung. Semua anggota dari masing-masing tim sudah siap di atas kapal untuk mengabadikan moment larung ini. Perahu dan tumpeng mulai dipersiapkan di perahu utama.

Puluhan kapal nelayan mengiringi dua kapal utama ini menuju tengah laut. Dengan beriringan puluhan kapal membuat gelombang dilaut yang menggoyangkan kapal ke kanan dan kiri. Semua anggota histeris ketika kapal dihantam gelombang. Bahkan Imam, salah satu anggota HMJF, sangat shock karena lensa kameranya terkena air laut. Tetapi acara ini sangat menarik dan banyak karya foto yang dihasilkan.

Selesai larung semua anggota berkumpul di sekitar TPI dan foto bersamaan sebelum akhirnya pulang ke penginapan. Ada yang langsung mandi dan istirahat sesampai di penginapan. Suara adzan maghrib kembali berkumandang semua anggota sudah mempersiapkan diri untuk beribadah dan dilanjutkan makan malam.

Pukul 21.00 WIB semua anggota kembali ke area TPI untuk hunting wayang kulit. Meskipun lelah tetapi mereka tetap semangat untuk hunting meskipun sampai larut malam. Merasa sudah cukup, akhirnya mereka pulang bersama-sama. Wajah yang kusut dan lelah tidak menghalangi untuk tetap semangat menyusun berita sesampai di penginapan. Pukul 02.00 WIB semua anggota sudah tertidur pulas.

Pagi hari yang cerah sekitar pukul 06.00 WIB, bos membangunkan anggota lainnya untuk mempersiapkan sarapan pagi. Ada yang ke pasar membeli bumbu dapur dan lain sebagainya. Sarapan pagi terlihat begitu nikmat ditambah masakan pemilik penginapan yang diberikan kepada mereka. Setelah itu mereka mulai mempersiapkan diri untuk kembali ke kota Malang.

Semua sudah siap untuk kembali ke kota dan para anggota HMJF ini foto bersama dengan pemilik penginapan serta meminta ijin untuk pulang. Semua sudah selesai, anggota kembali pulang dan dan tiba di Malang sekitar pukul 13.00 WIB dengan selamat. (uyab HMJF)

About the Author: hmjfunikama

HMJF merupakan salah satu UKM yang ada di Universitas Kanjuruhan Malang. Berdiri sejak 10 Juni 1989. HMJF berkecimpung dibidang Fotografi dan Jurnalistik. Sebuah tempat untuk membentuk karkater, kepribadian dan pengembangan bakat, minat, serta kreativitas.

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *