Malang (17/10).Desa Wonosari merupakan pusat yang terkenal dengan wisata religi Gunung Kawi. Tidak hanya warga asli yang menetap, melainkan beberapa pendatang dari luar kota ataupun luar daerah. Seperti yang dilontarkan Kuswanto(59) selaku Kepala Desa Wonosari, bahwa banyak pendatang yang menetap di desa Wonosari dengan tujuan berbeda-beda.
Seperti Laniwati salah satu pendatang yang menetap di desa Wonosari, berasal dari Sidoarjo. Wanita berusia 63 tahun ini memilih menetap karena bermula sebagai pengunjung yang sering datang ke tempat tersebut. Wanita paruhbaya itu menuturkan bahwa pada mulanya hanya ingin berwisata saja. Namun, ajakan dari teman untuk tinggal dan bekerja, membuatnya memilih untuk menetap. “Saya merasa nyaman tinggal di desa ini karena hawanya dingin dan sejuk. Selain itu, saya menetap disini karena ajakan dari teman juga,” ujar Lani.
Berbeda dengan Laniwati, ki Gatot Suyantono memilih untuk menetap di desa tersebut karena antusias dan tuntutan pekerjaan sebagai dalang. “Saya akui, bahwa desa Wonosari tepatnya di Gunung Kawi ini terkenal dengan kesenian dan budayanya, salahsatunya kesenian Wayang. oleh sebab itu, saya sebagai pendatang merasa sangat antusias dengan kegiatan yang ada di desa ini.” ujar Gatot. Selain itu laki-laki berusia 49 itu menuturkan, “selain saya antusias dengan kegiatan ini, sebagai dalang, saya dipercaya untuk menjadi koordinator bidang kesenian di desa ini. Jadi, saya putuskan untuk tetap menjalankan pekerjaan dan tinggal di desa Wonosari ini,”.
Meskipun pendatang dari luar daerah dan berbeda-beda tujuan, tetapi mereka tetap rukun dan mampu membaur dengan masyarakat disekitar desa tersebut. “Para pendatang harus bisa menempatkan dirinya, dimana mereka bisa saling menghargai dan saling membantu dalam suatu kegiatan misalnya selamatan desa, ” ujar Kuswanto. (0syi_HMJF)