HORTENSIA PRIMADONA PETANI

Batu merupakan kota dengan beberapa jenis perkebunan, salah satunya perkebunan bunga Hortensia. Hortensia atau biasa disebut pancawarna oleh warga kecamatan Bumiaji. Ini menjadi primadona petani karena harga jual yang tinggi dan mudah dalam perawatannya. Satu tangkai Hortensia dijual Rp 2.000, di samping itu harga bunga dipengaruhi oleh warna bunga. Hortensia mempunyai beberapa warna seperti ungu, biru, kuning, putih keabu-abuan. Bunga Hortensia ini digunakan sebagai dekorasi resepsi pernikahan dan dikirim ke berbagai kota besar seperti Surabaya, Bali, Jakarta, termasuk ke luar pulau seperti Batam dan Pekan Baru. Selain itu, Hortensia juga digunakan sebagai hiasan ruang tamu dan percantik taman rumah. Di samping itu, bunga Hortensia mampu bertahan sampai empat hari, “ungkap Yusuf (35) petani Sumberbrantas tersebut.”
Senada dengan Yusuf, Dandung (67) pemilik perkebunan mengatakan bahwa, perkebunan bunga lebih diminati, karena memberikan keuntungan yang berkesinambungan dengan harga bunga yang stabil. “saya lho mbak kalau permintaan banyak bisa panen setiap hari, ucap Dandung.”
Mathuri (44) petani dari Tulungrejo menambahkan, Hortensia merupakan jenis bunga yang berkelopak banyak dan bisa hidup di udara panas dengan penanaman yang mudah. Hanya dengan sekali membeli bibit dengan perawatan yang baik, pemberian pupuk organik dan pupuk kimia dan penyiraman setiap hari sudah bisa dilihat hasil bunganya dalam waktu empat bulan, “tegas laki-laki yang baru pulang dari kebun tersebut.”
Harapan petani bunga ini tidak muluk-muluk, hanya ingin bunganya tetap bagus. Bunga Hortensia dengan nama latin Hidrangea, warna putih keabu-abuan tetap menjadi primadona petani bunga dengan warnanya yang menarik dan bentuk yang unik. (16/10)

About the Author: hmjfunikama

HMJF merupakan salah satu UKM yang ada di Universitas Kanjuruhan Malang. Berdiri sejak 10 Juni 1989. HMJF berkecimpung dibidang Fotografi dan Jurnalistik. Sebuah tempat untuk membentuk karkater, kepribadian dan pengembangan bakat, minat, serta kreativitas.

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *